Minggu, 26 Mei 2013

Biarkan Berlalu Dengan Apa Adanya


Tahukah kenapa canda tawa bisa mengurai air mata? Ya, mungkin karena canda tawa itu kini hanya menjelma kenangan yang ingin segera dilupakan. Sakit? Memang. Aku pun begitu.

Mungkin menurutmu aku bahagia karena sungguh akulah yang mencipata setiap luka itu. Tapi tahukah kamu? Sakit yang kurasa lebih dari yang kau rasa. Aku cinta, kemudian aku sendiri yang harus menyakiti. Aku sayang, kemudian aku yang menghilang. Menangisi kenangan, itu yang kulakukan setelah perpisahan.

Kini? Aku masih mengurai luka. Hanya saja mungkin aku kini telah kebal dengan segala hantaman berbentuk kenangan. Aku hanya menertawai betapa kejamnya aku. Betapa kekanak-kanakannya aku. Betapa emosinya aku. Betapa aku mencintaimu :’)

Sudahlah. Saatnya kau mengejar mimpi yang tetunda. Bangkit! Semangat! Tinggalkan segala hal yang membuatmu menghentikan langkah, termasuk aku. Jika aku hanya membuatmu diam tak beranjak. Move! –itu katamu, bukan? Biarkan semua berlalu dengan apa adanya. Toh pada akhirnya waktu yang akan menyembuhkan lukamu. Yakin saja ada rahasia terbaik yang tengah disiapkan untukmu.

Kuingin..., ah sudahlah jangan bicara keinginanku. Mungkin kau juga lelah mendengarkan segala inginku. Hehehe

Sekarang lakukan saja apa yang membuatmu bahagia. Kau guru terbaik yang pernah kutemui. Mengajarkan keberanian menghadapi hidup. Terima kasih. Semoga aku pun sama sepertimu, menyisakan kebaikan.

3 komentar: